Jumat, 14 April 2017

Sistem Pembelajaran Formal Kewirausahaan, sebagai upaya peningkatan kemandirian ekonomi bangsa


Indonesia, negeri yang penulis rasa tidak perlu lagi dipertanyakan kekayaan alamnya. Sumber daya migas meimpah ruah, potensi agrikultur sangat kaya, potensi perikanannya, dan masih banyak lagi. Namun sungguh disayangkan. Negara Kesatuan ini belum bisa dikatakan berhasil memanfaatkan sumberdaya alam yang sangat melimpah ini dengan baik.
Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia, namun tidak banyak dari sumbe daya manusia ini yang mau mebgambil resiko mengeluarkan capital dalam mengolah sumebr daya alam. Tidak banyak yang mau terjun memimpin kelompok sumber daya manusia untuk bersama mengolah berbagai sumber daya alam yang ada dan membuat suatu nilai tambah darinya. Tidak banyak yang mau menjadi entrepreneur/pengusaha.
Oleh karena hal ini, maka sudah selayaknya pertumbuhan wirausaha menjadi salah satu concern bersama rakyat Indonesia beserta pemerintahan, demi mencapai tujuan Indonesia mandiri ekonomi.
Salah satu cara yang ditempuh pihak akademisi dengan sokongan pihak pemerintah, swasta dan LSM adalah dengan didirikannya lembaga pendidikan kewirausahaan, atau sekolah bisnis/entrepenuer.
Sekolah-sekolah ini berfokus pada pencetakan entrepenur yang “experience and pratical based”. Para siswanya dididik secara langsung untuk mau, mampu, dan memiliki kemampuan berbisnis.
Beberapa contoh lembaga pendidikan ini adalah jurusan kewrausahaan SBM ITB, Kampus Umar Usman milik Ippho santosa, prasetya mulya business school, dan beberapa lembaga non-formal lain.
Sebagai pengamat langsung, penulis ingin mencoba meramu, mengevaluasi, dan memberi amsukan kepada lembaga pembelajaran bisnis ini, terkait proses pengajaran yang dilakukan, sesuai pengamatan penulis dan pengalaman penulis sebagai mahasiswa bisnis. Diantaranya:
1.       Penguatan dasar
Penulis merasa niat dasar disini penting untuk dibangun, bahwa menjadi pengusaha/entrepreneur buka hanya berarti mencari uang sbanyak-banyaknya. Menjadi entrepreneur adalah tentang bagaimana seseorang memberdayakan, membermanfaaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada disekitarnya, untuk menambah value/nilai mereka. Hal ini pendting untuk ditanamkan kepada para pelajar, agar para pelajar dapat menjadi pebisnis yang berorientasi pada kebermanfaatan.

2.       Mentorship program
Sejauh ini metode mentoring dirasa memang metode yang sangat penting dan dirasa efektif dan efisien dalam mentrack dan membina calon/entrepreneur. Bisa dibilang membuat usaha adalah keseluruhan proses, dari memanfaatkan sumberdaya yang ada hingga memarketingkannya. Dalam keseluruhan proses ini, seseorang dapat belajar sendiri, dengan trial and error dsb, untuk makin mengurangi error opportunirty, mempercepat pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia, dan mengefisienkan penggunaan pengorbanan calon entrepreneur. Mentorship program disini baiknya sebagai fasiltator saja, tempat bertnya. Disisi lain calon entrepreneur diwajibkan sudah menjalankan bisnis nya sendiri.

3.       Direct sell experience
Pengusaha, entrepreneur, yang baik, baiknya memilikikemampuan-kemampuan daasr entrepreneur, dan bisa dibilang 3 kemampuan dasar entrepreneur ada di 3 poin, berurutan:
1.       Relating
2.       Marketing
3.       Operation/making/creative

4.       Penekanan pendidikan dan etika
Indonesia adalah negara yang memiliki budaya khas dan tenggang rasa yang tinggi, jika sifat inin dikesampingkan dengan beberapa pengusaha, maka perlu diramu kembali, entreprenure dyang baik emsti sadar posisinya, dan sadar dengan tanggung jawab dan amanah yang ia emban, atas dasar “kepemilikan” asset dan sumber daya yang ia miliki.

Indonesia Butuh penggerak, yang mau menggerakkan angkatan kerja sumber daya manusia dan memutar kekayaan sumber daya alam yang dipunya. Disini sector akademik megnambil peran dengan mendirikan lembaga pendidikan dan pengajaran bisnis.

Perlu ada continuous improvement dan banyak masukan dari berbagai pihak untuk memaksimalkan fungsi dan peran lembaga ini, guna mencapai tujuan Indonesia mandiri Ekonomi.

Cari Blog Ini